PS : terimakasih kepada Bapak Dosen mata kuliah Komunikasi Visual, berkat beliau blog ini terisi lagi. :)
Biarkan
Aku Tetap Mengalir, dari Hulu ke Hilir…
Pernahkah
kamu peduli dengan keadaan sungai disekitarmu?
SUNGAI,
sebuah kata yang jika terdengar di telinga kita pastilah muncul bayangan sumber
air bagi kehidupan, air yang mengalir deras, bersih dan jernih. Lalu, pernahkah
kamu peduli dengan keadaan sungai di sekitarmu?
Reality
dan expectation tetang sungai.
Menurut
mbah google, sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang
mengalir secara terus menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Tapi
kenyataannya, kondisi sungai di Indonesia semakin hari semakin memburuk, sungai
yang seharusnya ‘aliran air’ sering kali burubah makna menjadi ‘aliran sampah’
bahkan tak jarang menjadi ‘genangan sampah’. Pencemaran air sungai di Indonesia
semakin merajalela. Banyak yang membuang sampah rumah tangga hingga limbah
pabrik ke sungai, sedikit demi sedikit sampah dibuang di sungai. Sungai yang
dulunya genangan air, kini menjadi genangan sampah. Kondisi sungai yang semakin
memburuk tentulah berakibat buruk juga, banyak penyakit yang timbul akibat
keadaan sungai yang kotor, ketersediaan air bersih untuk kehidupan sehari-hari
semakin menipis, banyak banjir disana-sini akibat genangan sampah yang
menghambat lajunya air sungai. Padahal, air sungai juga merupakan salah satu
sumber daya alam yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan pertanian dan
perindustrian. Sungai yang dulu, bukanlah yang sekarang.
Perubahan
zaman dan perubahan keadaan sungai di Indonesia.
Sore
itu, aku masih mengenakan baju bertuliskan ‘kids’ di label ukurannya,
aku masih kecil dan mungkin sore itu aku masih tidak peduli dengan
sungai-sungai disekitarku. Namun semua itu berubah ketika lelaki terhebat di
dunia (versi saya) berbicara tentang sungai yang sedang kita lewati pada saat
itu. Kebetulan sore itu kami sedang perjalanan dari Kediri menuju Cilacap dan
kami melewati Bengawan Solo. “Nak, sungai ini ada lagunya lho…” *kemudian Ayah
nyanyi lagu Bengawan Solo meskipun hanya satu bait* “Dulu, kalo lewat sini
lagunya kedengeran Nak…” dan aku ngangguk-ngangguk denger perkataan Ayah itu.
Sore itu, bener-bener nggak kedengeran lagu Bengawan Solo, yang ada cuma
speakernya aja di bagian atas pilar jembatan. Dan beberapa kali aku lewat
jembatan itu lagi, nggak kedengeran sama sekali lagunya. Entahlah, apa
pemerintah setempat lupa servis berkala si speaker-speaker itu atau pemerintah
sudah mulai bosan melestarikan lagu daerah yang sangat indah itu atau malah
pemerintah setempat malah memang sudah tidak mau peduli lagi? Hmm, atau
kebetulan setiap aku lewat itu ketika speakernya lagi dimatiin gara-gara hemat
listrik? Hehehe.
Pernah
denger semboyan “CITARUM NADIKU, MARI REBUT KEMBALI” ?
Sedih
adalah ketika kita ‘tanya’ sama sahabat baik kita (Google) tentang
sungai terkotor di dunia dan ‘dia’ jawab, urutan pertama adalah sungai Citarum,
Indonesia. Dan ketika mencoba browsing image ‘sungai Citarum’, masyaAllah…
Pertanyaan kepada diri sendiri muncul seketika dan berulang-ulang. Pertanyaan
yang sama, “Apakah ini masih pantas disebut sungai?”. Dahulu kala sebelum
Indonesia merdeka tepatnya pada abad ke 17, sungai Citarum digunakan sebagai
akses ekonomi dan pertahanan oleh VOC. Sedangkan sekarang, sungai Citarum
digunakan sebagai akses pembuangan oleh masyarakat sekitar. Apakah semua ini
tidak keterlaluan? Jadi, sungai Citarum lebih baik berada di tangan VOC? :)
Sungai-sungai di (bukan) Indonesia.
Agar
berwawasan internasional, mari kita mencari tahu lebih lanjut tentang sungai-sungai
yang ada di negara-negara lain seperti di Italy, China dan Amerika.
Venice,
Italia. Sebuah kota yang terkenal karena keindahan sungai-sungainya. Tidak
diragukan lagi, keindahan sungai-sungai di kota Venice sangatlah menyegarkan
mata. Bahkan, kita bisa menjelajahi sungai-sungai di Venice dengan ‘Gondola’
sebuah kendaraan berupa kapal kecil khas Italy. Sungai menjadi sumber
penghasilan bagi warga sekitarnya, terutama dari aspek pariwisatanya. Sungai
Yangtze, China. Sungai ini adalah sungai terpanjang di Asia. Sungai ini
sangatlah penting karena nilai sejarah, ekonomi dan kebudayaannya. Untuk
menikmati keindahan sungai ini, kita bisa menaiki kapal yang telah disediakan
untuk melintasi sungai Yangtze ini. Sungai Amazon, Amerika. Sungai Amazon adalah
sungai terpanjang ke-2 di dunia setelah sungai Nil. Sungai Amazon merupakan
habitat lebih dari 3000 spesies ikan dan spesies baru yang belum ditemukan.
Yang terakhir adalah sungai-sungai yang ada di Bangkok, Thailand. Sungai-sungai
di Bangkok digunakan sebagai ‘floating market’. Meskipun digunakan sebagai
tempat jual beli, sungai-sungai itu tetap terjaga kebersihan dan keindahannya.
Tugas kita sebagai masyarakat
yang baik adalah turut serta menjaga kelestarian lingkungan kita. Khususnya
sungai. Peduli terhadap lingkungan bukanlah hanya meratapi keadaan yang sudah
buruk ini, peduli adalah turut serta mengatasi keadaan ini agar menjadi lebih
baik dan menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat. Buanglah sampah pada
tempatnya! Sedikit sampah akan berpengaruh. Hidup bersih agar kita sehat, hidup
sehat agar kita semangat! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar